Bola World - Game Bola - 6 Permainan Ini Berakhir Tragis |
Bola World - Game Bola - Dilansir dari ListVerse, kompetisi adalah suatu sarana pembuktian keterampilan seseorang yang sudah ada sejak zaman purbakala. Sebuah permainan persahabatan seharusnya tidak memerlukan kekerasan diakhir cerita. Akan tetapi, dari dulu hingga sekarang, masih saja ada orang-orang yang mengambil langkah terlalu jauh hanya karena suatu permainan.
Itu semua menyenangkan sampai seseorang memakan paru-paru Anda bukan? Berikut 6 daftar kisah yang berakhir tragis:
1. Pembunuhan Catur di Antartika
Pada tahun 1955 Uni Soviet mulai mengirimkan ilmuwan mereka berekspedisi ke Antartika. Sejak tahun 1955 tersebut hingga bubarnya Uni Soviet di tahun 1991, sudah ada 36 tim yang dikirim ke benua dingin Antartika dibawah bendera Soviet.
Pada tahun 1955 Uni Soviet mulai mengirimkan ilmuwan mereka berekspedisi ke Antartika. Sejak tahun 1955 tersebut hingga bubarnya Uni Soviet di tahun 1991, sudah ada 36 tim yang dikirim ke benua dingin Antartika dibawah bendera Soviet.
Hidup di benua terpencil Antartika tentu tidaklah mudah. Isolasi yang dirasakan seseorang terkadang benar-benar masuk ke dalam kulitnya!
Di tahun 1959, suatu permainan catur di Antartika berakhir dengan pertumpahan darah ketika seorang peneliti Soviet dipotong-potong oleh lawannya dengan kapak.
Kombinasi dari kegelapan yang tidak berujung, suhu rendah, dan terlebih isolasi ekstrim sangat bisa membebani jiwa seseorang ke titik terberat. Kejadian ini menjadi alasan kenapa Soviet melarang angkasawan mereka untuk bermain catur di stasiun ruang angkasa. Tidak ada yang menginginkan adanya gangguan mental di tempat di mana teriakan Anda tidak bisa didengar bukan?
2. Seorang Istri Membunuh Suaminya hanya karena Permainan Kartu Bridge
Pada tanggal 29 September 1929, empat orang di kota Kansas duduk untuk bermain Bridge. Beberapa jam kemudian salah satu dari mereka harus merangkak dengan tubuh gemetaran di lantai berlumuran darah.
Pembunuhnya adalah Myrtle Bennett, seorang ibu rumah tangga berusia 35 tahun. Korbannya adalah Jack Bennett, suami dari sang pembunuh. Dan kesalahannya adalah kehilangan kartu ratu sekop.
Kala itu, pasangan Bennets tengah bermain melawan tetangga mereka. Seiring dengan semakin larutnya malam, keadaan semakin memanas. Ketika Jack membuat kesalahan, Myrtle mengeluh suaminya sebagai seorang pemain Bridge yang payah. Tidak terima, Jack pun berdiri dan menggenggam lengan istrinya lalu menamparnya. Tetangga mereka coba menenangkannya, akan tetapi Jack mengabaikannya dan terus mencaci istrinya yang menangis.
Semakin larut, akhirnya Jack berkata bahwa dia akan pergi dan meminta Myrtle untuk mengambilkan pistolnya. Myrtle mengambilnya, dan tentunya memberikannya kepada suaminya... lewat tembakannya.
Tembakan pertama melesat, namun tembakan kedua, menyobek bawah ketiaknya, lalu satu tembakan lagi ditembakkan di belakang Jack yang berlari ke ruang tamu. Jack meninggal dengan lumuran darah.
3. Ditikam Karena Pedang Virtual The Legend of Mir 3
Dunia game online umumnya penuh dengan bahaya virtual. Akan tetapi terkadang bahaya virtual tersebut terjadi juga di dunia fisik dengan cara tak terduga.
Di tahun 2005, seorang gamer dari China bernama Zhu Caoyuan secara brutal ditikam didadanya karena menjual pedang virtual. Seperti diketahui bersama, membeli dan menjual item virtual adalah hal yang wajar.
Akan tetapi bagi Qiu Chengwei, pedang yang ia unlock di dalam game The Legend of Mir 3 adalah hadiah mati dan tidak ada keinginannya untuk menjualnya.
Ketika ia meminjamkan pedang virtual tersebut kepada Zhu Caoyuan yang kemudian menjualnya secara online dengan harga USD871, tidak elak Qiu Chengwei naik pitam! Dia mendatangi rumah Zhu dan menikamnya dengan sebuah pisau dapur.
Qiu dijatuhkan hukuman mati atas pembunuhan yang ia lakukan.
Ketika ia meminjamkan pedang virtual tersebut kepada Zhu Caoyuan yang kemudian menjualnya secara online dengan harga USD871, tidak elak Qiu Chengwei naik pitam! Dia mendatangi rumah Zhu dan menikamnya dengan sebuah pisau dapur.
Qiu dijatuhkan hukuman mati atas pembunuhan yang ia lakukan.
4. Pasangan Gamer Membiarkan Anak Mereka Kelaparan Hingga Meninggal
Di tahun 2010, pasangan suami istri asal Korea Selatan ketagihan permainan Prius Online. Prius Online adalah sebuah permainan role-play fantasi di mana pemainnya diminta untuk membina hubungan dengan sebuah karakter komputer bernama Amina.
Bola World - Game Bola - Anima dalam Prius Online |
Pasangan tersebut menghabiskan waktu berjam-jam setiap harinya untuk membesarkan karakter Anima mereka sejak bayi hingga menjadi seorang prajurit.
Akan tetapi ada suatu masalah. Masalahnya adalah anak kandung mereka sendiri di dunia nyata!
Ketika pasangan ini sibuk mengurus Anima di depan komputer hingga berjam-jam lamanya, anak mereka perlahan-lahan ditinggal mati kelaparan.
Berdasarkan laporan yang diterima, kedua pasangan tersebut hanya memberi makan bayi mereka yang baru berusia 3 bulan satu kali per harinya. Hanya saat ketika mereka sedang istirahat dari permainan Prius. Suatu ketika, mereka melihat bayi mereka berhenti bernafas.
Pasangan asal KorSel ini lalu ditahan selama 5 bulan setelah polisi menemukan bayi tersebut meninggal dunia.
5. Game Kanibal
Bola World - Game Bola - Chef asal Italia, Bellante |
Tahukah Anda akhir kisah ketika permainan Anda berakhir buruk dengan seorang kanibal?
Jawabannya adalah kematian. Inilah contoh klasik mengapa Anda tidak boleh bermain catur dengan seorang kanibal.
Saverio Bellante adalah seorang Italia dan Tom O'Gorman adalah seorang Skotlandia. Keduanya terlibat adu mulut ketika bermain sebuah game dan argumen mereka berakhir dengan kematian O'Gorman.
Bellante menelepon polisi mengakui bahwa ia telah membunuh O'Gorman, membuka dadanya, dan memakan salah satu bagian dari hati-nya. Sesampainya polisi ke TKP, mereka menemukan suatu pemandangan mengerikan!
Dirumahnya, O'Gorman telah ditusuk berkali-kali dan dadanya memang telah robek. Polisi menemukan bukan hati O'Gorman yang musnah melainkan salah satu bagian dari paru-parunya.
Dilansir dari Mirror, dalam persidangan Detektif Garda Patrick Traynor melaporkan bahwa ketika didakwa dan diperingatkan hari sebelumnya, Bellante mengeluarkan 3 kata , "I am guilty" atau "Saya Bersalah".
6. Game Board yang memakan 500 ribu jiwa
Suatu hari di zaman Dinasti Han, Liu Xian, anak dari Liu Pi, pergi mengunjungi ibu kota. Dalam kunjungannya tersebut, Liu Xian pun ikut bermain board game bernama 'liu bo' bersama putra kaisar, Pangeran Liu Qi.
Kala itu, Pangeran Qi tiba-tiba tersulut emosinya lalu melemparkan papan ke kepala Lu Xian yang berakibat pada kematian Lu Xian.
Pahit atas kematian anaknya dan ketakutan akan menjadi sasaran dalam pengurangan jumlah kerajaan, Liu Pi, sang raja Wu dan merupakan sepupu dari Emperor Gaozu, mengumpulkan pasukan dari enam kerajaan lain dan berbaris menuju ibu kota bersama dengan 500.000 orang. Butuh waktu 3 bulan lamanya bagi kaisar untuk melawan pasukan tersebut.
Tragisnya, hanya karena permainan liubo tersebut, hampir semua tentara dari 7 kerajaan tewas dalam pemberontakan tersebut.
Mainkan Bola World, Permainan Online Gratis berbasis jejaring sosial yang terintegrasi langsung dengan liga-liga besar Internasional. Kumpulkan Poin sebanyak-banyaknya dari follower, like, share. Semakin aktif jejaring sosial Anda, semakin banyak Poin yang Anda dapatkan.
Kapan lagi bisa mendapatkan kesempatan untuk membuat hobi bola Anda memberikan hasil!
Kunjungi kami di http://bolaworld.com, download aplikasinya di Google Play dan daftarkan diri Anda segera.
Kunjungi kami di http://bolaworld.com, download aplikasinya di Google Play dan daftarkan diri Anda segera.
No comments:
Post a Comment